Claudio Bravo Putuskan Pensiun di usia 41 Tahun,

Claudio Bravo , salah satu penjaga gawang paling berpengalaman dan sukses dalam sejarah sepak bola, resmi mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola di usia 41 tahun. Bravo, yang dikenal atas kemampuannya mengendalikan area penalti dan kecakapan distribusi bola, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di klub-klub besar serta tim nasional Chile.

Sepanjang kariernya yang panjang dan gemilang, Bravo telah bekerja di bawah banyak manajer hebat yang telah membantu membentuk kemampuannya dan meningkatkan level permainannya. 

Di bawah ini adalah enam manajer yang memiliki pengaruh besar dalam perjalanan karier Claudio Bravo IDCJOKER.

Martín Lasarte: Mentor di Awal Karier

Martín Lasarte adalah sosok yang memberikan Claudio Bravo debutnya di level profesional. Ketika Lasarte menjadi pelatih Real Sociedad pada 2003, Bravo baru saja bergabung dengan klub dari Colo-Colo, Chile. 

Lasarte percaya pada kemampuan Bravo muda dan memberinya kesempatan untuk tampil di La Liga. Ini menjadi langkah penting bagi Bravo yang kemudian menjadi andalan di posisi penjaga gawang. Lasarte tidak hanya memberikan Bravo kesempatan pertama, tetapi juga membantu membentuk mentalitas profesionalnya di level tertinggi.

Jagoba Arrasate: Pencipta Stabilitas

Jagoba Arrasate mengambil alih Real Sociedad pada 2013, tepat setelah periode kesuksesan Bravo di klub tersebut. Meskipun Arrasate tidak lama menjadi pelatih kepala, kehadirannya tetap penting. Di bawah Arrasate, Bravo semakin matang dan menjadi penjaga gawang utama di klub, yang membuatnya menarik perhatian klub-klub besar Eropa. 

Masa singkat Arrasate bersama Bravo di Sociedad adalah periode stabilitas dan konsistensi, yang mempersiapkan Bravo untuk tantangan yang lebih besar.

Luis Enrique: Kesuksesan di Barcelona

Karier Claudio Bravo mencapai puncaknya di bawah asuhan Luis Enrique di Barcelona. Bergabung pada 2014, Bravo dengan cepat menjadi bagian penting dari tim yang meraih banyak trofi, termasuk treble winner pada musim 2014/2015. 

Enrique mengandalkan Bravo sebagai penjaga gawang utama dalam pertandingan La Liga, di mana ia dikenal dengan distribusi bola yang sangat baik. Di bawah Enrique, Bravo berkembang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia, dengan kemampuan luar biasa dalam mengorganisasi lini belakang dan menjaga ketenangan di bawah tekanan.

Manuel Pellegrini: Mastermind Taktik

Manuel Pellegrini dan Claudio Bravo memiliki hubungan yang erat di tim nasional Chile dan kemudian di Real Betis. Pellegrini, yang dikenal sebagai jenius taktik, memanfaatkan pengalaman Bravo untuk memperkuat lini pertahanan timnya. 

Di bawah Pellegrini, Bravo tidak hanya bermain sebagai penjaga gawang, tetapi juga menjadi pemimpin di lapangan, yang membantu Betis tampil kompetitif di La Liga dan di kompetisi Eropa. Kombinasi antara kecerdasan taktik Pellegrini dan pengalaman Bravo menciptakan pertahanan yang solid dan sulit ditembus.

Claudio Bravo Pep Guardiola: Inovator di Manchester City

Ketika Claudio Bravo bergabung dengan Manchester City pada 2016, Pep Guardiola tengah dalam proses membentuk tim dengan filosofi bermain dari belakang. Guardiola, yang selalu mengutamakan kiper yang mampu menguasai bola dengan baik, melihat potensi besar pada Bravo. 

Meskipun Bravo menghadapi tantangan berat di Premier League, di bawah Guardiola ia tetap menjadi bagian dari revolusi sepak bola yang mengutamakan permainan berbasis penguasaan bola. Guardiola juga memberikan Bravo kesempatan untuk bersaing di kompetisi domestik dan Eropa, yang semakin memperkaya pengalamannya.

Claudio Bravo Philippe Montanier: Mengasah Kemampuan di Real Sociedad

Philippe Montanier adalah pelatih Real Sociedad yang bertugas selama periode 2011 hingga 2013, periode di mana Bravo benar-benar berkembang sebagai penjaga gawang. Montanier sangat menghargai kemampuan teknis Bravo dan memberinya kepercayaan penuh sebagai penjaga gawang utama.

Di bawah asuhan Montanier, Bravo tidak hanya unggul dalam penyelamatan, tetapi juga dalam peranannya sebagai penjaga gawang yang cerdas dalam mendistribusikan bola, suatu kemampuan yang kemudian menjadi ciri khasnya di klub-klub besar Eropa.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *